Sahabat renungan islam dimanapun sahabat berada. Semoga kisah ini bisa menjadikan kita seorang yang saleh, rajin beribadah kepada Allah dan selalu taat kepada kedua orang tua.
Kisah ini datang dari daerah Arab Saudi, yaitu seorang anak bernama Hasan bin Abdullah semasa hidupnya dihabiskan untuk beribadah kepada Allah dan menuruti kedua orang tuanya.
Ilustrasi |
Berikut kisahnya.
Setelah berpuluh-puluh tahun ia mati dan dimakamkan, jasadnya masih terlihat utuh dan berbau harum. Kisah ini terjadi di daerah Arab Saudi. Saat itu, di tepi batas kota akan dibangun benteng batas wilayah. Kebetulan lokasi itu dulunya merupakan kuburan warga setempat yang lama tak dipakai lagi. Berdasarkan persetujuan raja setempat, lokasi kuburan itu akhirnya dibongkar.
Maka mulailah para pekerja memindahkan satu persatu jenazah di kuburan itu ke lokasi lain yang sudah disediakan. Namun, hingga pada giliran makam yang ada di sebelah pojok, penggali kuburan mengalami kesulitan. Tanah di makam itu terasa keras untuk digali. Butuh sekitar satu jam untuk membongkar kuburan tua itu.
“Tanahnya lebih keras dari tanah yang lain di kuburan ini, kenapa bisa demikian ya,” kata salah seorang penggali.
Meskipun demikian, mereka tetap sabar hingga tergalilah makam tersebut. Ternyata di dalam liang lahat itu terdapat jenazah yang masih utuh meski tampak kering. Bahkan jenggot jenazah itu masih tampak jelas dan utuh. Padahal beberapa kafan sudah hancur dimakan tanah.
“Masya Allah, jenazah siapa ini,” ujar seorang penggali kubur.”
“Baunya harum sekali, padahal kuburan ini usianya sudah lama,” ujar yang lain.
Para penggali makam itu juga bingung karena seketika saja aroma harum menyerbak ke segala arah. Mereka yakin, jika bau harum itu berasal dari jenazah utuh itu. Salah satu dari mereka kemudian memanggil salah seorang Syeikh di wilayah tersebut untuk melihat keanehan itu.
“Masya Allah, biarkan dalam posisi sebagaimana adanya. Hindarilah ia dan galilah sebelah kanan atau sebelah kiri,” ucap syeikh tersebut.
Para pekerja itu menuruti perintah sang syeikh. Akhirnya, dengan terpaksa mereka mengurangi luas area untuk pembangunan benteng tersebut. Sang Syeikh kemudian berusaha mencari informasi tentang jenazah siapakah yang mendapatkan nikmat kubur itu.
Ia bertanya ke seluruh penduduk desa itu, hingga sampailah ia di sebuah rumah kecil dan tua. Penghuni rumah itu hanya seorang nenek tua. Ia hanya terbaring di ranjang sambil berzikir kepada Allah SWT.
“Apa yang membuat Anda singgah di rumah ini? Bukankah masih banyak rumah lain yang lebih bagus untuk kau singgahi?” tanya nenek itu.
“Aku sedang mencari ahli keluarga dari makam yang jenazahnya utuh itu,” jawab syeikh.
“Ketahuilah, ia adalah Hasan bin Abdullah. Dia saudaraku yang meninggal dua puluh tahun yang lalu,” kata nenek dengan nada sedih.
“Sudikah engkau menceritakan apa yang sebenarnya dilakukan saudaramu itu ketika masih hidup?” tanya syeikh.
“Ia adalah seorang yang ahli ibadah, tiap malamnya selalu bermunajat kepada Allah SWT,” kata nenek itu dengan suara yang terputus-putus sambil meneteskan air mata karena teringat akan saudaranya.
“Saudaraku itu tidak pernah menolak setiap perintah orang tuaku. Ia anak yang berbakti. Saudaraku itu sering menggendong ibuku ke pasar untuk berdagang,” jelas nenek itu lagi.
Syeikh itu sangat terkesima dengan amalan yang dilakukan oleh saudara nenek itu. Ia kemudian berpamitan sambil memberikan beberapa dinar untuk sedekah.
Setelah membaca kisah tersebut semoga sahabat renungan islam tidak pernah meninggalkan perintah Allah SWT dan selalu berbakti kepada kedua orang tua. Insya Allah kita akan mendapat nikmat dan rahmat Allah baik di dunia maupun di akhirat nanti. Amin
0 Response to "Kisah Nyata Jenazah Saleh Mengeluarkan Harum Semerbak"
Posting Komentar